Saturday, September 24, 2011

Sebuah Renungan

Kalau kita mencoba untuk merenung sejenak dan melupakan semua kesibukan sehari-hari maka kita akan menyadari bahwa manusia jaman sekarang ini paling lama umurnya 80 tahun. Itupun sudah termasuk panjang umur. Tetapi kita sering lupa akan hal ini sehingga kita mati-matian mengejar uang, harta, jabatan dan  mengabaikan hati nurani kita. Kita menginjak dan menghina orang yang tidak seberuntung kita dan kita menjilat serta mencari muka terhadap orang kaya dan berpangkat. Kita menilai orang dari mobil, rumah, harta, atau jabatannya dan bukan pada pribadi seseorang. Ini yang membuat kita menjadi orang yang egois,
serakah, sombong, materialis dan membutakan hati nurani kita sendiri. Masing-masing orang bersaing untuk saling melebihi dan pamer kekayaan, pamer rumah, pamer mobil, dan lain-lain. Padahal itu semua
hanya membuat orang yang tidak seberuntung kita menjadi panas hati dan iri hati.
Untuk itu kita harus sadar dan ingat bahwa hidup ini tidak semata-mata mengejar uang, harta, jabatan, tapi yang utama hidup ini harus kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berguna dan bermanfaat baik bagi diri
kita sendiri maupun bagi orang lain. Itu semua membuat kita merasa puas, bahagia, rendah hati dan mempunyai empati terhadap orang yang tidak seberuntung kita. Rejeki kita tidak akan habis, malahan rejeki kita akan lancar dan tidak terputus bila kita mau membagi sebagian dari rejeki kita untuk orang-orang yang
memang benar-benar membutuhkan bantuan kita. Marilah hidup ini kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berguna dan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. 


Kata Bijak Hari Ini.

Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan.
Mengakui kesalahan dan melakukan
perubahan atas kesalahan adalah bentuk
tertinggi dari penghormatan pada
diri sendiri.
READ MORE - Sebuah Renungan

Kasih Sayang Seorang Ibu.

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu  kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh daripintu gerbang agar kau tidak malu di depan
teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?". Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh/'Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlu-kan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari. dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH
SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI
DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN
CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
READ MORE - Kasih Sayang Seorang Ibu.

Motivasi Diri

Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu,
program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda. Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun takkan
berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri. Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain. Karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama: antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.


Tahukah Anda!.

Mithradates (131-63 SM) adalah penguasa negeri Pontus dan musuh besar Kerajaan Roma. Karena percaya bahwa ia akan diracun oleh musuh-musuhnya, Mithradates "berlatih" dengan cara menelan racun dosis kecil yang dengan secara bertahap ditingkatkan dosisnya. Di akhir "latihan" ia menjadi kebal dan tak dapat diracuni. Ironisnya, dalam sebuah pertempuran melawan Roma. Mithradates kalah dan terpojok. Daripada menanggung malu. ia berusaha untuk bunuh diri dengan meminum racun. Tentu saja sia-sia. Diakhir usahanya,
Mithradates memerintahkan seorang pengawal untuk membunuhnya dengan pedang.

Kata Bijak Hari Ini.
Hati yang penuh syukur bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk
segala kebajikan yang lain. 
READ MORE - Motivasi Diri

Kasih Orang Tua

Kenanglah kedua orangtua anda. Biasanya, di saat orangtua kita masih hidup, tidak mudah bagi kita untuk menghargai kasih sayang mereka. Padahal mereka menebar cinta mereka dalam setiap desah nafas, gerak
bibir, dan ayunan langkah mereka. Tak ada yang mereka pikirkan begitu penting selain keluarga mereka, anak cucu mereka, penerus keberlangsungan karya mereka di dunia ini. Bahkan dalam amarah, kekecewaan dan kesedihan mereka selimuti dengan kasih sayang. Bagi kita. ini mungkin nasehat tua yang sudah terlalu sering terdengar. Namun, tak pernah usang, karena orangtua selalu dilahirkan jaman. Mengenang orangtua sebenarnya mengenang keberadaan diri kita sendiri. Kita terlahir dari buah kasih sayang, kita tumbuh dalam naungan kasih sayang, kita pun ditinggalkan dengan lambaian kasih sayang. Memang tak ada yang terlambat, namun sebelum hati terdalam anda menyesal, kasihilah orangtua anda. Bagi mereka, balasan ini jauh lebih berharga dari apa pun yang pernah diperolehnya. Bagi mereka, itulah bekal sebaikbaiknya untuk menikmati usia senja mereka. 

Tahukah Anda.?

Sang mega star komponis Jerman, Richard Wagner senantiasa dirundung angka 13! Jumlah huruf nama Richard Wagner sendiri sudah 13. dilahirkan pada tahun 1813. yang apabila keempat angkanya dijumlah
juga menjadi 13. Penampilan perdana Wagner di depan publik terjadi pada tahun 1831, yang apabila segenap angkanya dijumlahkan, lagi-lagi menjadi 13. Salah satu opera akbarnya, Tannhaeusser, dirampungkan 13 April 1845, lalu dipergelarperdanakan di Paris tanggal 13 Maret 1861 (1x8 + 6-1 = 13)! Tanggal 13 Agustus 1876 (7 + 6 = 13), pertama kali Wagner mulai mempergelarkan mega-siklus "Ring of The Nibelungen". Wagner sempat diangkat menjadi direktur Teater Riga yang resmi dibuka pada tanggal 13 September. Opera mahakarya Wagner seluruhnya berjumlah 13. Karena alasan politis, Wagner meninggalkan tanah airnya selama 13 tahun, dan meninggal dunia pada tanggal 13 Februari 1883, yang kebetulan merupakan tahun ke-13 berdirinya Federasi Jerman baru. Kendati demikian, tidak bisa dikatakan bahwa semasa hidup Richard
Wagner, yang kini dijunjung tinggi sejajar dengan Bach, Bethoven, atau Brahms, senantiasa dirundung sial belaka.

************************************************
Kata Bijak Hari Ini.

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
READ MORE - Kasih Orang Tua

Tuesday, July 12, 2011

Kuasa dalam menghadapi masalah Bilangan 14:1-10

Dalam menjalani kehidupan tak seorang pun di dunia ini tahu apa yang akan terjadi untuk hari esok, dan bahkan orang – orang tak bisa memastikan apakah rencananya akan berhasil atau tidak, dan ketika menghadapi masalah dalam hidup, acap kali kita lebih fokus dengan ketidakmampuan kita dalam menghadapi masalah, bukan fokus pada kekuatan kita yang bisa dikembangkan untuk mengatasi masalah, demikian juga halnya dengan bangsa israel pada waktu mereka akan merebut tanah kanaan yang sudah dijanjikan Tuhan bagi mereka untuk menjadi tanah pusaka selama-lamanya.
Setidaknya di dalam ayat ini, ada beberapa ciri – ciri orang yang tidak memiliki kuasa dalam menghadapi masalah, mari kita perhatikan satu demi satu.

Kita lihat di Bilangan 14:1: Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
Ciri-ciri yang pertama adalah: Orang yang tidak punya kuasa dalam menghadapi masalahnya adalah: menangis pada malam hari. Menangis itu tidak salah tetapi yang lebih baik adalah bernyanyi, memuji dan menyembah Tuhan, tetapi  menangis yang dilakukan bangsa israel pada waktu itu menunjukkan perilaku mengasihi diri sendiri, mereka takut mati, takut dengan masa depan mereka, sedangkan jauh hari sebelumnya mereka sudah melihat mujizat yang luar biasa yang dilakukan Tuhan, mulai dari mesir sampai melewati padang gurun. Namun mereka masih degil dan cenderung berorientasi pada kepentingan diri sendiri.

Ayat ke-2: Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!. Yang kedua adalah : Bersungut-sungut. Orang yang tidak bisa melihat dengan jelas  problem adalah hidupnya dan yang tidak mengerti kuasa Allah, biasanya mereka akan menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan dan terakhir mereka akan menyesali hidup mereka, buat mereka hidup itu sudah tidak ada harapan, tidak ada sesuatu yang baik lagi, jadi lebih baik mereka itu mati. Maka tidak  jarang kita mendenganr karena sesuatu hal, tetangga bunuh diri, Ibu-ibu membakar anaknya dan kemudian dirinya sendiri, atau minum narkoba atau obat serangga, itu ciri-ciri tdaik mempunyai kuasa dalam menghadapi masalah, tetapi dikuasai masalah.

Ayat ke-3: Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" yang ketiga adalah Menyalahkan Tuhan. Orang-orang yang dalam masalah terkadang akan menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak adil terhadap dirinya, mereka akan berkata: Yang lain Tuhan berkati kenapa saya tidak?,  yang berbuat dosa Tuhan buat sehat kenapa saya tidak? Kenapa Tuhan saya yang harus mengalami seperti ini?. Dan biasanya mereka akan mengenang kehidupan mereka yang lama, dan berpikir waktu dulu dia mengandalkan dukun dalam bisnisnya, semuanya lancar, waktu dia menanyakan hari keberuntungan hidupnya berhasil… tapi setelah mengikut Tuhan dan rajin ke gereja justru mengalami banyak cobaan… dan akhirnya mereka semakin lemah…

Ayat ke-4: Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir." Orang yang tidak mempunyai kekuatan dalam menghadapi masalah, dia akan menganggap dirinya lemah dan pada akhirnya dia akan mencari orang lain untuk membantunya (memimpin) dan celakanya pemimpinnya ini akan membawanya kepada kehidupan lama (Mesir), karena tidak ada manusia (pemimpin) yang bisa menjamin kehidupan kita, semua manusia butuh kuasa Tuhan.
Nah…bagaimana seharusnya kita dalam menghadapi masalah, apa ciri-ciri oarang yang punya kuasa dalam menghadapi masalah? Kita perhatikan lagi:

Ayat 4:6 – 7: Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Yosua sebenarnya namanya adalah HOSEA (bil 13:16) dan Yosua dalam bahasa ibrani yaitu Yehosua (artinya tau kan?) dan nama ini juga diberikan kepada Yesus.  Jadi orang yang punya kuasa dalam menghadapi masalah hidupnya, yang pertama adalah; Dalam menghadapi masalah dia akan selalu mengatak an Hidupku sungguh luar biasa baiknya. Kuasa Tuhan yang di dalam hidup kita akan memampukan kita untuk mengatakan hidupku Luar biasa, meskipun masalah ada…karena kita tahu nama Tuhan kita mengatasi segala nama, Penyakit ada namanya tapi nama Tuhan lebih besar dari nama  Penyakit itu dan juga masalah apapun dalam dunia ini pasti ada namanya dan semua nama itu takluk didalam nama Tuhan esus Kristus. Maka kalau saudara menghadapi masalah katakan saja ; Hidupku sungguh luar biasa didalam Nama Tuhan Yesus akau cakap dalam mengahdapi segala masalah.

Ayat ke-8: Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Orang yang memiliki kuasa dalam menghadapi masalah mengerti dengan keadaan yang dihadapi tapi selalu percaya kepada Tuhan, Maka kita harus berupaya supaya Tuhan berkenan dengan hidup kita, selalu mengandalkan Tuhan dan perhatikanlah bahwa dibalik semua masalah itu tuhan sudah menyesiakan berkat atas kemenangan kita, seperti yang digambarkan dalam ayat ini (Berlimpah-limpah susu dan madunya).

Ayat ke-9: Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka. Orang yang mempunyai kuasa dalam mengahadapi masalah tahu bahwa bersama dengan Tuhan masalah itu akan selesai dan tuntas, maka teaplah mengikuti Tuhan, tetaplah tekun didalam takut akan Tuhan, dan jangan takut kepada manusia manapun. Jadi kuncinya adalah penyertaan Allah dalam hidup kita.

Ayat ke-10:  Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel.  Dalam menghadapi masalah, jika kita mengandalkan Tuhan, maka Dia tidak akan tinggal diam, Dia akan menyatakan KemuliaanNya dalam hidup kita.
Sahabat-sahabat, Saudara-saudara, Tuhan berfirman Tidak ada masalah yang kita hadapi yang melebih kekuatan kita, semua itu  Tuhan izinkan karena Dia tahu kita sanggup menanggungnya, dan akan membaw kebaikan dalam hidup kita. Tetaplah berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan, tekunlah dalam ibadahMu dan serahkan semua masalah hidupmu kepadaNya. Percayalah Dia akan segera turun tangan ketika engkau angkat tangan, dan ketika semua itu diselesaikan Damai sejahtera dan sukacita itu akan turun dan menjadi milikmu. Amin.

Ditulis oleh: Weslider Sianturi
Dalam sebuah perenungan ketika setiap orang sudah terlelap
Midnight, July 2011.



READ MORE - Kuasa dalam menghadapi masalah Bilangan 14:1-10

Monday, July 11, 2011

Sukses bukan berarti tidak pernah gagal

Pengalaman adalah guru yang paling brutal dan kejam.
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…
Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Kuliah karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

“Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.
Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.

Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang ”Raja” jalanan.

5 Resep keberhasilan Honda:
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
READ MORE - Sukses bukan berarti tidak pernah gagal

Mengapa perlu Berdoa

  1.  Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress
  2.  Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil
  3.  Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa
  4. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun
  5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)
  6.  Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri
  7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri
  8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan
  9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk
  10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian
READ MORE - Mengapa perlu Berdoa